JAKARTA, Progresif.id - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bersama Tim Kajian Lingkungan melakukan paparan hasil evaluasi dampak tahap awal, di Kantor Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kebun Nanas, Jakarta Pusat, Kamis (29/4/2021), paparan ini upaya menjelaskan area dan komponen lingkungan yang terdampak.
Seperti diketahui, PHE ONWJ berupaya menutup kebocoran pipa minyak yang telah mencemari perairan laut Kabupaten Karawang, Jawa Barat hingga Kepulauan Seribu Jakarta, dari pipa BZZA yang bocor pada Kamis (15/4/2021) lalu.
Dalam melakukan kajian lingkungan tersebut, PHE ONWJ bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dua universitas setempat, yaitu Politeknik Perikanan Karawang dan Universitas Singaperbangsa Karawang, tim ahli dari ketiga universitas ini dipimpin Prof. Dr. Ir. Hefni Afandi MSc dari PPLH IPB.
General Manager Zona 5 Regional Jawa Subholding Upstream, Achmad Agus Miftakhurohman menyampaikan, penanganan yang dilakukan PHE ONWJ fokus pada pengendalian sumber peristiwa, penanganan tumpahan minyak dan pembersihan ceceran minyak di lepas laut hingga pantai, termasuk kompensasi kepada masyarakat yang terdampak dan perbaikan lingkungan akibat pencemaran.
Kasubdit Pemulihan Pertambangan Energi, Minyak dan Gas KLHK, Melda Mardalina menyatakan, KLHK terlibat turun langsung melihat penanganan dan laporan yang telah disampaikan Pertamina.
"Kondisi lapangan, di beberapa wilayah sudah bersih dan kami harap PHE ONWJ terus dapat bersinergi dengan para stake holders dalam penanganan lingkungan," jelasnya.
Dijelaskan Prof. Dr. Ir. Hefni Afandi, pantauan di perairan Karawang dengan menggunakan pengukuran data insitu, sudah tidak ditemukan ceceran minyak di permukaan laut maupun di darat.
"Kami akan lanjutkan verisifikasi lapangan dengn memberangkatkan tim ke Kepuluan Seribu, untuk melihat kualitas air dan mangrove dan dilanjutkan ke sekitar pantai Pakisjaya Karawang dan Bekasi," jelasnya. [spn/rls]
"Kondisi lapangan, di beberapa wilayah sudah bersih dan kami harap PHE ONWJ terus dapat bersinergi dengan para stake holders dalam penanganan lingkungan," jelasnya.
Dijelaskan Prof. Dr. Ir. Hefni Afandi, pantauan di perairan Karawang dengan menggunakan pengukuran data insitu, sudah tidak ditemukan ceceran minyak di permukaan laut maupun di darat.
"Kami akan lanjutkan verisifikasi lapangan dengn memberangkatkan tim ke Kepuluan Seribu, untuk melihat kualitas air dan mangrove dan dilanjutkan ke sekitar pantai Pakisjaya Karawang dan Bekasi," jelasnya. [spn/rls]