JAKARTA, Progresif.id – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyikat mafia-mafia obat penanganan Covid-19.
Ia menjelaskan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang semakin mencekam ini masyarakat justru dihadapkan dengan naiknya harga alat-alat kesehatan, vitamin, hingga oksigen secara tak wajar.
Menurutnya, kenaikan ini tidak hanya terjadi pada obat terkait penanganan Covid-19, seperti ivermectin atau multivitamin, tetapi juga terhadap alat-alat kesehatan lainnya, seperti pengukur oksigen oxymeter hingga harga masker.
Kenaikan harga juga tidak hanya ditemukan di toko-toko apotek atau swalayan, juga di 'online shop', praktik ini tidak bisa dibenarkan dan tidak masuk akal.
“Ini sudah parah, saya amati beberapa barang, misalnya, oxymeter, harganya biasa di bawah Rp 100 ribu, kini jadi masuk ke Rp 200 ribu, bahkan ke Rp 300 ribu,” tuturnya, Rabu (7/7/2021).
Kemudian, obat ivermectin, yang biasanya Rp 5.000 - Rp 7.000 per tablet sekarang Rp 200 ribu lebih per strip, bahkan harga susu steril pun ikut naik, hingga semua harga jadi tidak masuk akal.
Untuk itu, ia meminta polisi berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, demi menertibkan para penimbun dan mafia yang membuat harga barang menjadi tidak terkendali. Hal itu juga meliputi koordinasi dengan jasa e-Commerce atau 'online shop' yang ada.
“Kepolisian wajib berkoordinasi dengan e-commerce juga, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan lainnya, tujuannya agar mereka bertanggungjawab menjaga harga,” tandasnya.
Kata dia, harus ada unit khusus di e-Commerce yang mengawasi para seller nakal ini, kalau sudah pasang harga tak wajar dia meminta agar polisi menutup tokonya. [rls/spn]