Iklan

Kanal Video

Proyek Konstruksi Menurun di Tengah Pandemi, Ini Penjelasan Dhiraj Kelly

Sabtu, 31 Juli 2021

KARAWANG, Progresif.id - Pandemi Covid-19  berdampak besar terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Untuk itu, para pemilik perusahaan harus melakukan terobosan, jika terlambat mengambil langkah, efeknya sangat berbahaya bagi perusahaan.

Hal itu diungkapkan Direktur PT Sarana Abadi Raya (SAR), Dr. (c) Dhiraj Kelly Sawlani, Minggu (1/8/2021), PT SAR merupakan salah satu perusahaan yang fokus mengembangkan proyek konstruksi di Indonesia.

Menurut Dhiraj Kelly, dampak yang paling nyata akibat pandemi bagi pengusaha konstruksi adalah banyaknya anggaran konstruksi yang di-refocusing ke anggaran Covid-19.

Juga perusahaan swasta yang ingin melakukan ekspansi, banyak yang menahan proyek konstruksinya dan menunggu hingga pandemi berakhir. 

"Mereka masih melakukan efisiensi untuk menjaga 'cash flow' perusahaan di tengah pandemi," ujar Dhiraj, saat ditemui di kantor PT Sarana Abadi Raya, Karawang Business Square Blok A No.1-2. Jl. Surotokunto No. 28 Karawang, Jawa Barat.

Meski begitu, kata Dhiraj, proyek strategis nasional dan proyek-proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat ini masih berjalan sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan dan tetap berjalan sesuai jadwal.

"Anggaran proyek pemerintah yang masih sesuai dengan perencanaan mayoritas bersumber dari APBD dan anggaran proyek swasta yang masih sesuai dengan jadwal mayoritas berasal dari proyek strategis nasional," katanya.

Meski sektor konstruksi menurun, tetapi Dhiraj meyakini kondisi ini akan berlalu. Untuk itu, perusahaan tetap menggarap sejumlah proyek yang berasal dari pemerintah dan swasta.

Menurut Dhiraj, cara yang dilakukan PT Sarana Abadi Raya agar tetap bertahan adalah dengan melakukan efisiensi tenaga kerja, indirect labour maupun direct labour. 

Untuk indirect labour, pihaknya menempatkan seorang project manager di beberapa proyek sekaligus, demikian halnya surveyor, quantity survey dan quality control.

Sedangkan, untuk direct labour dapat diberikan insentif apabila dapat mengerjakan pekerjaan sesuai 'schedule', tanpa harus menggunakan terlalu banyak tenaga kerja. 

Hal ini dapat memotivasi tenaga kerja untuk bekerja secara lebih optimal. Maka, proyek dapat diselesaikan tepat waktu, dengan kualitas yang baik, harga yang kompetitif tanpa melibatkan tenaga kerja yang terlalu berlebihan.

Sebagai pengusaha konstruksi, Dhiraj berharap kepada pemerintah supaya anggaran terkait pembangunan dapat ditingkatkan kembali seperti semula,  tujuannya agar pengusaha konstruksi dapat bertahan di masa pandemi dan pasca pandemi.

Dia juga berharap, pemerintah bisa memberikan fasilitas bagi perusahaan swasta yang ingin melakukan ekspansi usaha agar memperoleh pendanaan dengan skema pinjaman lunak.

"Supaya roda ekonomi dapat berputar seperti sedia kala dan kami pengusaha jasa konstruksi dapat memperoleh banyak peluang pekerjaan," harapnya.

Untuk diketahui, PT Sarana Abadi Raya saat ini masih ikut terlibat mengerjakan beberapa proyek lokal dan proyek strategis nasional di Indonesia. 

Khusus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, saat ini PT SAR sedang mengerjakan proyek strategis nasional PLTGU Jawa 1 Cilamaya 1.760 MW. [rls/spn]

Kolom netizen >>>

Buka kolom netizen

Lentera Islam


"Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkan dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah kebohongan" (Q.S Al-An'am Ayat 116)

Berita Terbaru

infrastruktur

+