Iklan

Kanal Video

Penggunaan Chat GPT dalam Program Merdeka Belajar, Apakah akan Menggeser Peran Guru?

Sabtu, 13 Mei 2023

Penulis: Tino Vienza Widiatna

Mahasiswa Program Pendidikan Sistem Teknologi dan Informasi dari Universitas Pendidikan Indonesia. 


PROGRAM MERDEKA BELAJAR merupakan program yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 


Program ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan Chat GPT dalam pembelajaran. 


Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk di dalam dunia pendidikan. 


Chat GPT menjadi salah satu teknologi yang sedang ramai digunakan siswa dalam berbagai keperluan, termasuk dalam belajar. 


Namun, penggunaan Chat GPT ini menimbulkan polemik karena banyak yang khawatir akan menggeser peran guru dalam pembelajaran.


Chat GPT atau Chat Generative Pre-trained Transformer adalah model pembelajaran mesin yang dirancang untuk menghasilkan teks yang sama seperti manusia. 


Dalam konteks pendidikan, Chat GPT dapat digunakan untuk membangun chatbot yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. 


Dengan menggunakan chatbot, siswa dapat belajar dengan lebih interaktif dan mudah. 


Namun, penggunaan chatbot dalam pembelajaran menimbulkan pertanyaan tentang peran guru dalam pembelajaran.


Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah bahwa penggunaan Chat GPT akan menggantikan peran guru dalam pembelajaran. 


Hal ini dikarenakan chatbot dapat memberikan jawaban dan menjawab pertanyaan seperti halnya seorang guru. 


Namun, sebenarnya penggunaan Chat GPT dalam pembelajaran tidak akan menggantikan peran guru. 


Sebaliknya, Chat GPT dapat membantu guru dalam memperluas cakupan pembelajaran dan meningkatkan interaksi dengan siswa.


Dalam pembelajaran, seorang guru memiliki peran yang sangat penting sebagai fasilitator dan pemandu belajar. Guru membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit dan memberikan arahan dalam pembelajaran. 


Namun, guru juga terkadang kesulitan dalam memberikan perhatian kepada setiap siswa karena keterbatasan waktu dan sumber daya. 


Dalam hal ini, Chat GPT dapat menjadi solusi yang efektif dalam membantu guru dalam memberikan dukungan kepada siswa secara individu.


Dengan menggunakan Chat GPT, guru dapat memberikan bantuan kepada siswa secara individu dalam waktu yang lebih efektif. 


Chatbot dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep yang sulit, memberikan tugas tambahan dan memberikan umpan balik secara instan. 


Hal ini akan membantu guru dalam memperluas cakupan pembelajaran dan meningkatkan interaksi dengan siswa.


Namun, penggunaan Chat GPT juga memiliki risiko jika tidak digunakan dengan tepat. Salah satu risiko adalah siswa menjadi tergantung pada teknologi dan tidak mengembangkan keterampilan sosial. 


Oleh karena itu, penggunaan Chat GPT harus diimbangi dengan pengembangan keterampilan sosial dan interaksi interpersonal yang sehat.


Agar penggunaan Chat GPT dalam Program Merdeka Belajar tidak menjadi bumerang dan menjadi senjata yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:


1. Pelatihan dan pendampingan yang memadai bagi guru dan siswa dalam penggunaan Chat GPT 


Hal ini penting agar guru dan siswa memahami dan menguasai teknologi Chat GPT dengan baik sehingga dapat memanfaatkannya secara efektif dalam proses pembelajaran. 


Pelatihan dan pendampingan ini dapat dilakukan secara daring atau tatap muka oleh pihak sekolah atau pihak yang terkait.


2. Konten yang relevan dengan kurikulum dan berkualitas


Penggunaan Chat GPT harus selalu diarahkan untuk memenuhi kurikulum dan memperkaya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 


Oleh karena itu, konten yang digunakan harus relevan dengan kurikulum dan berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggabungkan konten yang dihasilkan oleh Chat GPT dengan materi yang disusun oleh guru dan pihak terkait.


3. Penilaian yang tepat terhadap efektivitas penggunaan Chat GPT


Efektivitas penggunaan Chat GPT perlu dinilai secara teratur untuk mengetahui apakah penggunaannya telah membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman dan pencapaian hasil belajar. 


Penilaian dapat dilakukan oleh guru atau pihak yang terkait dengan menggunakan instrumen penilaian yang relevan.


4. Penggunaan Chat GPT yang bijak dan etis


Penggunaan Chat GPT harus dilakukan dengan bijak dan etis, termasuk memperhatikan aspek keamanan dan privasi dalam penggunaannya. 


Guru dan siswa perlu memahami bahwa teknologi bukanlah pengganti interaksi interpersonal yang penting dalam pembelajaran.


5. Pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi interpersonal siswa dan guru


Siswa dan guru perlu terus mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi interpersonal secara langsung dalam pembelajaran, karena teknologi hanya sebagai pelengkap dan bukan pengganti interaksi interpersonal yang penting dalam pembelajaran. 


Hal ini dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi interaksi langsung antara guru dan siswa dalam kelas atau menggunakan teknologi yang lebih interaktif, seperti video konferensi.


Secara kesimpulan, penggunaan Chat GPT dalam Program Merdeka Belajar memang menimbulkan polemik terkait kemungkinan menggeser peran guru dalam pembelajaran. 


Namun, penggunaan teknologi ini dapat menjadi senjata yang baik jika diperhatikan beberapa hal seperti pelatihan dan pendampingan yang memadai bagi guru dan siswa.


Juga, konten yang relevan dengan kurikulum dan berkualitas, penilaian yang tepat terhadap efektivitas penggunaan Chat GPT, penggunaan Chat GPT yang bijak dan etis, serta pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi interpersonal siswa dan guru.


Dalam hal ini, penggunaan Chat GPT harus diarahkan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran, bukan untuk menggantikan peran guru dalam pembelajaran. 


Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara teknologi dan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui Program Merdeka Belajar.


Kolom netizen >>>

Buka kolom netizen

Lentera Islam


"Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkan dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah kebohongan" (Q.S Al-An'am Ayat 116)

Berita Terbaru

infrastruktur

+