Senyawa turunan benzena adalah salah satu jenis senyawa yang masih banyak dibicarakan hingga saat ini. Senyawa ini banyak digunakan dalam berbagai bidang antara lain industri, pertanian, dan kimia. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara membangun senyawa ini dan bagaimana menghitung rumusnya. Dibawah ini tertera rumus bangun suatu senyawa turunan benzena, nama senyawa itu adalah.
Rumus bangun suatu senyawa turunan benzena adalah sebagai berikut: C6H5-X, di mana X adalah satu atau lebih atom atau grup yang terikat pada benzena. Benzena dapat berikatan dengan atom atau grup yang berbeda. Dalam hal ini, X dapat berupa atom hidrogen, hidroksil, klor, brom, atau nitrogen. Selain itu, grup X dapat berupa alkil, alkil halida, alkil amina, atau alkil nitro. Pada dasarnya, jika senyawa turunan benzena terdiri dari atom hidrogen, maka berlaku rumus C6H5-H. Namun, jika senyawa tersebut terdiri dari atom atau grup lain, maka rumusnya akan berbeda.
Rumus yang digunakan untuk menghitung senyawa turunan benzena adalah C6H5-X, di mana X adalah atom atau grup yang terikat pada benzena. Oleh karena itu, untuk mengetahui nama senyawa turunan benzena, Anda harus mengetahui jenis atom atau grup yang terikat pada benzena. Sebagai contoh, jika benzena terikat dengan satu atom hidrogen, maka nama senyawa ini adalah fenol. Namun, jika benzena terikat dengan atom klor, maka nama senyawa ini adalah klorofenol. Di samping itu, jika benzena terikat dengan alkil, maka nama senyawa ini adalah alil benzena.
Untuk menghitung jumlah atom yang terikat pada benzena, Anda harus menambahkan jumlah atom hidrogen dengan jumlah atom atau grup lain. Sebagai contoh, dalam senyawa fenol, jumlah atom H adalah satu, sedangkan jumlah atom lainnya adalah nol. Oleh karena itu, jumlah atom yang terikat pada benzena adalah satu. Sama halnya dengan senyawa klorofenol, jumlah atom H adalah satu, sedangkan jumlah atom lainnya adalah satu. Oleh karena itu, jumlah atom yang terikat pada benzena adalah dua.
Selain mengetahui jumlah atom yang terikat pada benzena, Anda juga harus mengetahui jenis atom atau grup yang terikat pada benzena. Sebagai contoh, dalam senyawa fenol, atom H terikat pada benzena. Sama halnya dengan senyawa klorofenol, atom klor terikat pada benzena. Di samping itu, dalam senyawa alil benzena, grup alkil terikat pada benzena. Oleh karena itu, untuk mengetahui nama senyawa turunan benzena, Anda harus mengetahui jenis atom atau grup yang terikat pada benzena.
Tabel Rumus dan Nama Senyawa Turunan Benzena
Berikut adalah tabel yang menjelaskan rumus dan nama senyawa turunan benzena:
Rumus | Nama |
---|---|
C6H5-H | Fenol |
C6H5-Cl | Klorofenol |
C6H5-CH3 | Alil Benzena |
Dalam tabel di atas, Anda dapat melihat bahwa jika benzena terikat dengan atom hidrogen, maka nama senyawa tersebut adalah fenol. Namun, jika benzena terikat dengan atom klor, maka nama senyawa tersebut adalah klorofenol. Selain itu, jika benzena terikat dengan grup alkil, maka nama senyawanya adalah alil benzena.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memahami bagaimana cara membangun senyawa turunan benzena dan bagaimana menghitung rumusnya, Anda harus memahami rumus C6H5-X, di mana X adalah atom atau grup yang terikat pada benzena. Selain itu, Anda juga harus mengetahui jenis atom atau grup yang terikat pada benzena. Dengan memahami rumus dan nama senyawa turunan benzena, Anda akan lebih mudah mengenal senyawa-senyawa ini dan dapat menggunakannya dengan lebih baik.