Informasi dan Berita Terbaru
Blog  

Apa Itu Pertumbuhan Sekunder?

Pertumbuhan Sekunder Pada Tumbuhan Dikotil Menyebabkan Giat Belajar

Pertumbuhan sekunder adalah proses adaptif yang terjadi pada organisme dan tumbuhan, dimana terjadinya perubahan pada struktur, ukuran dan bentuk organisme. Pertumbuhan sekunder ini mengacu pada perubahan yang dialami oleh organisme setelah periode pertumbuhan pertama. Pertumbuhan sekunder dapat digambarkan sebagai proses dimana organisme menyesuaikan diri untuk menyesuaikan lingkungannya.

Kelompok tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae), tumbuhan berbiji (Gymnospermae) dan tumbuhan berakar tunggang (Pteridophyta). Pertumbuhan sekunder tumbuhan berbunga dan berbiji biasanya terjadi akibat faktor lingkungan, seperti suhu dan sinar matahari. Sementara itu, pertumbuhan sekunder tumbuhan berakar tunggang biasanya disebabkan oleh adaptasi yang dikendalikan oleh hormon.

Tumbuhan Berbunga (Angiospermae)

Tumbuhan berbunga adalah kelompok tumbuhan yang paling banyak dan beragam ditemukan di seluruh dunia. Ini adalah tumbuhan berbunga yang banyak ditemukan di hutan, padang rumput, dan taman. Tumbuhan berbunga memiliki banyak jenis yang berbeda, termasuk pohon, semak, herba, dan tanaman berbunga. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan berbunga bisa berupa adaptasi morfologi, seperti perubahan dalam bentuk dan ukuran daun, batang, dan akar. Perubahan struktural juga bisa terjadi, seperti pembentukan daun lain atau struktur daun tambahan, pembentukan daun yang lebih tebal, pembentukan cabang tambahan, dan lain-lain.

Pertumbuhan sekunder tumbuhan berbunga juga bisa berupa adaptasi fisiologi, seperti perubahan dalam jumlah pigmen dan komposisi asam lemak, serta perubahan dalam proses kimiawi dalam tumbuhan. Adaptasi fisiologis ini akan membantu tumbuhan berbunga bertahan hidup pada kondisi yang berbeda dan bertahan dari gangguan predator.

Tumbuhan Berbiji (Gymnospermae)

Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan berbiji yang berasal dari tanaman gymnosperms. Tumbuhan berbiji mencakup pohon dan semak yang ditemukan di hutan, tepi sungai, dan dataran tinggi. Pertumbuhan sekunder di tumbuhan berbiji biasanya terjadi akibat adaptasi morfologi dan fisiologi. Adaptasi morfologi dapat berupa perubahan bentuk dan ukuran daun, batang, dan akar; pembentukan cabang tambahan; dan lain-lain.

Adaptasi fisiologi pada tumbuhan berbiji bisa berupa perubahan dalam jumlah pigmen, komposisi asam lemak, dan kadar air dalam tumbuhan. Adaptasi fisiologis ini akan membantu tumbuhan berbiji bertahan hidup di lingkungan yang berbeda dan bertahan dari gangguan predator. Pertumbuhan sekunder juga dapat meningkatkan produksi energi tumbuhan, meningkatkan kadar nutrisi, dan meningkatkan kadar toksin.

Tumbuhan Berakar Tunggang (Pteridophyta)

Tumbuhan berakar tunggang adalah kelompok tumbuhan berakar tunggang yang berasal dari tanaman pteridophytes. Tumbuhan berakar tunggang biasanya ditemukan di hutan, tepi sungai, dan padang rumput. Pertumbuhan sekunder di tumbuhan berakar tunggang biasanya disebabkan oleh adaptasi yang dikendalikan oleh hormon, seperti auxin dan gibberellin. Auxin dan gibberellin adalah hormon yang dapat mengatur proses pertumbuhan, seperti pembentukan cabang tambahan, pembentukan akar tambahan, dan lain-lain.

Pertumbuhan sekunder juga dapat mengatur proses metabolisme tumbuhan, seperti pengaturan tingkat pigmen, komposisi asam lemak, dan tingkat toksin. Proses ini akan membantu tumbuhan berakar tunggang bertahan hidup di lingkungan yang berbeda dan bertahan dari gangguan predator. Pertumbuhan sekunder juga dapat membantu tumbuhan berakar tunggang mengatur tekanan osmotik dan meningkatkan produksi energi.

Kesimpulan

Kelompok tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder adalah tumbuhan berbunga, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berakar tunggang. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan berbunga dan berbiji biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti suhu dan sinar matahari. Sedangkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan berakar tunggang biasanya disebabkan oleh adaptasi yang dikendalikan oleh hormon. Adaptasi morfologi dan fisiologi akan membantu tumbuhan bertahan hidup dan bertahan dari gangguan predator. Pertumbuhan sekunder juga dapat mengatur proses metabolisme dan meningkatkan produksi energi tumbuhan.